Jangan Ketipu Rasanya! 10 Makanan Lezat Ini Diam-Diam Bikin Penyakit, Ini Kata Dokter!

15 hours ago 2

Jakarta, VIVA –  Siapa yang bisa menolak kelezatan burger berlemak, gurihnya kentang goreng, atau manisnya donat berlapis gula? Sayangnya, kenikmatan sesaat dari beberapa makanan favorit kita ini seringkali datang dengan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan. Para pakar kesehatan sepakat bahwa konsumsi berlebihan dari makanan-makanan tertentu dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Berikut adalah 10 makanan lezat yang sebaiknya dibatasi konsumsinya demi kesehatan optimal, menurut pandangan para ahli dikutip dari berbagai sumber.

1. Makanan Olahan Tinggi

Sosis, nugget, kornet, dan daging olahan lainnya seringkali mengandung tinggi garam, lemak jenuh, nitrat, dan bahan tambahan lainnya. Pakar gizi Dr. Ani Wijaya menjelaskan, "Konsumsi rutin makanan olahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan bahkan beberapa jenis kanker." Proses pengolahan yang intens menghilangkan nutrisi alami dan menambahkan zat-zat yang kurang baik bagi tubuh.

2. Minuman Manis

Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.

Soda, jus kemasan dengan tambahan gula, minuman energi, dan kopi atau teh manis adalah bom gula cair. Dr. Tania Surya, seorang ahli penyakit dalam, menekankan, "Minuman manis menyumbang kalori kosong yang sangat besar tanpa memberikan rasa kenyang. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan kerusakan gigi."

3. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Hamburger, obesitas, kegemukan, kekenyangan

Photo :

  • pixabay/ jeonomias

Burger, kentang goreng, ayam goreng tepung, dan pizza seringkali tinggi kalori, lemak jenuh, lemak trans, garam, dan rendah serat serta nutrisi penting. Prof. Budi Santoso, seorang ahli kardiologi, memperingatkan, "Ketergantungan pada makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung."

4. Makanan Ringan Kemasan Tinggi Garam, Gula, dan Lemak

Keripik kentang, snack renyah, biskuit manis, dan permen seringkali mengandung kombinasi tidak sehat dari garam, gula, dan lemak jenuh atau trans. Ahli gizi klinis, R.D. Maya Lestari, mengatakan, "Makanan ringan kemasan ini dirancang agar sangat adiktif dan mudah dikonsumsi berlebihan. Mereka minim nutrisi dan hanya menyumbang kalori kosong yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya."

5. Roti Putih dan Produk Olahan Tepung Putih

Roti tawar

Photo :

  • Freepik.com//Freepik

Roti putih, pasta putih, nasi putih, dan kue-kue yang terbuat dari tepung putih telah kehilangan sebagian besar serat dan nutrisinya selama proses penggilingan. Dr. Kevin Hartanto, seorang ahli pencernaan, menjelaskan, "Makanan olahan tepung putih dicerna dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis, yang dapat memicu rasa lapar lebih cepat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2."

6. Gorengan

Aneka Gorengan di Sana Sini Restoran

Photo :

  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Ayam goreng, donat goreng, bakwan, dan berbagai makanan yang digoreng dalam minyak banyak menyerap lemak, terutama jika minyak yang digunakan tidak sehat atau digunakan berulang kali. Prof. Siti Aminah, seorang ahli kesehatan masyarakat, mengingatkan, "Proses penggorengan, terutama pada suhu tinggi, dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida dan meningkatkan kandungan lemak trans, yang sangat buruk bagi kesehatan jantung."

7. Margarin dan Lemak Trans

Ilustrasi mentega atau margarin

Photo :

  • Pixabay/jackmac34

Margarin padat dan lemak trans, yang sering ditemukan dalam produk olahan dan makanan yang dipanggang secara komersial, dikenal sangat berbahaya bagi kesehatan jantung. Dr. Indra Setiawan, seorang ahli jantung, menyatakan, "Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner."

8. Es Krim dan Dessert Tinggi Gula dan Lemak

Es krim, kue tart, pai, dan dessert manis lainnya seringkali mengandung tinggi gula tambahan, lemak jenuh, dan kalori. Ahli gizi anak, Dr. Rina Susanti, menyoroti, "Konsumsi dessert manis secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, kerusakan gigi, dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, bahkan pada usia muda."

9. Sereal Sarapan Tinggi Gula

Ilustrasi sereal

Photo :

  • Pixabay/ponce_photography

Meskipun dipasarkan sebagai pilihan sarapan yang sehat, banyak sereal sarapan komersial mengandung gula tambahan yang sangat tinggi dan rendah serat. R.D. Budi Kurniawan, seorang ahli gizi, menyarankan, "Pilihlah sereal dengan kandungan gula rendah dan serat tinggi. Sereal tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah di pagi hari dan tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama."

10. Saus dan Dressing Kemasan Tinggi Gula, Garam, dan Lemak

Ilustrasi saus tomat

Photo :

  • Pixabay/Alexas_Fotos

Saus tomat, mayones, salad dressing kemasan, dan saus lainnya seringkali mengandung gula tambahan, garam, lemak tidak sehat, dan bahan tambahan lainnya yang tidak diperlukan. Dr. Maya Lestari menambahkan, "Seringkali kita tidak menyadari berapa banyak kalori, gula, dan garam yang kita konsumsi melalui saus dan dressing. Lebih baik membuat saus dan dressing sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang lebih sehat."

Mengonsumsi makanan-makanan lezat di atas sesekali mungkin tidak langsung membahayakan kesehatan. Namun, konsumsi rutin dan berlebihan dapat memberikan dampak negatif jangka panjang. Para pakar kesehatan menganjurkan untuk lebih bijak dalam memilih makanan, memprioritaskan makanan utuh dan segar, serta membatasi konsumsi makanan olahan, tinggi gula, garam, dan lemak tidak sehat demi kesehatan yang lebih baik di masa depan. Ingatlah, kesehatan adalah investasi terbaik.
 

Halaman Selanjutnya

Soda, jus kemasan dengan tambahan gula, minuman energi, dan kopi atau teh manis adalah bom gula cair. Dr. Tania Surya, seorang ahli penyakit dalam, menekankan, "Minuman manis menyumbang kalori kosong yang sangat besar tanpa memberikan rasa kenyang. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan kerusakan gigi."

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |