VIVA – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan meluncurkan Suzuki Fronx secara resmi, pada 28 Mei 2025. Tapi sebelum hadir ke publik, Viva Otomotif berkesempatan membedah spesifikasi SUV (Sport Utility Vehicle) kompak tersebut.
Di atas kertas Suzuki Fronx bukan yang terbesar di kelasnya, karena secara panjang hanya 3.995 mili meter, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.550 mm. Tapi jarak sumbu rodanya mencapai 2.520 mm, dan ground clearance 190 mm.
Artinya lebih kompak dari Honda WR-V, namun secara handling dan kelegaan kabin sepertinya tidak berbeda jauh terutama jarak poros roda SUV kompak Honda itu lebih pendek dari Fronx, yaitu 2.485 mm.
Adapun untuk panjang keseluruhan WR-V tercatat 4.060 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.608 mm, dan secara ‘tongkrongan’ lebih tinggi, karena jarak pijak terendah ke tanahnya mencapai 220 mm paling tinggi dikelasnya.
Kemudian SUV kompak lain yang cocok menjadi pesaing Fronx adalah Kia Sonet. Mobil yang dibawa utuh dari India oleh Indomobil Group itu memiliki panjang 4.120 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.615 mm.
Lagi-lagi walaupun secara dimensi luar lebih besar, namun wheelbase Sonet masih lebih pendek dari Fronx, yaitu 2.500 mm. Sementara untuk ground clearancenya masih lebih tinggi yang tercatat 205 mm.
"Dimensi eksterior Fronx tidak hanya mengenai angka, namun memberikan keunikan, karakter maupun keunggulan tersendiri," ujar Head of Product and Accessories Development PT SIS, Arif Aditya.
Soal jantung pacunya, Fronx punya dua pilihan mesin yang kapasitasnya sama-sama 1.500cc, yaitu berkode K15C yang serupa dengan Grand Vitara digabungkan dengan teknologi semi hybrid seperti Ertiga, dan XL7.
Enjin Dualjet itu diklaim lebih irit, selain dari bantuan teknologi mild-hybrid di dalannya. Tenaga maksimalnya juga lebih besar, yaitu 104,7 PS di 6.000 rpm, torsi 135 Nm di 4.400 rpm.
Sedangkan mesin keduanya berkode K15B yang serupa dengan Ertiga, XL7, Carry pikap, dan Jimny, namun secara tenaga hanya 100,6 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 135 Nm di 4.400 rpm.
Dengan begitu, performa Fronx bukan yang terbesar di kelasnya. Karena WR-V dengan mesin 1.498cc DOHC empat silinder i-VTEC yang serupa dengan BR-V bisa menghasilkan tenaga 121 PS di 6.600 rpm, dan torsi 145 Nm di 4.300 rpm.
Kemudian Sonet mengandalkan mesin 1.497cc empat silinder Smartstream Gamma II DOHC yang dapat menyemburkan tenaga 115 PS di 6.300 rpm, dan torsi 144 Nm di 4.500 rpm.
Ketiga mobil SUV kompak itu mengandalkan penggerak roda depan, namun ada perbedaan signifikan pada teknologi transmisi yang diaopsinya.
Terlepas dari kedua model tersebut, sebenarnya secara dimensi Toyota Raize dan Daihatsu Rocky juga bisa menjadi pesaing Suzuki Fronx, namun kedua mobil SUV kompak besutan Astra itu volume silinder mesinnya lebih kecil. Kira-kira siapa yang bakal tumbang, atau kalah dari sisi penjualan jika berkaca dari spesifikasinya?
Halaman Selanjutnya
Enjin Dualjet itu diklaim lebih irit, selain dari bantuan teknologi mild-hybrid di dalannya. Tenaga maksimalnya juga lebih besar, yaitu 104,7 PS di 6.000 rpm, torsi 135 Nm di 4.400 rpm.