Netanyahu Kecam Macron soal Pengakuan Negara Palestina: Ilusi yang Mengancam Israel

1 day ago 4

Selasa, 15 April 2025 - 08:37 WIB

Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan kritik keras terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Juni mendatang.

Netanyahu menuduh Macron mendukung upaya yang dapat membahayakan eksistensi Israel. Kritik tersebut juga sejalan dengan pernyataan putra Netanyahu, Yair, yang sebelumnya mengecam niat Macron karena dianggap mengabaikan ancaman terhadap Israel.

“Presiden Macron sangat keliru dalam terus mempromosikan gagasan negara Palestina di jantung tanah kami -- negara yang satu-satunya aspirasinya adalah penghancuran Israel,” kata Netanyahu dalam pernyataan resminya.

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :

  • Bloomberg/Krisztian Bocsi

Ia juga menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menyebut tak ada kecaman dari pihak Palestina terhadap tragedi tersebut.

“Sampai hari ini, tidak ada satu pun tokoh di Hamas atau Otoritas Palestina yang mengecam kengerian pembantaian orang Yahudi terburuk sejak Holocaust,” ujarnya, dikutip dari Hindustan Times, Senin 14 April 2025.

Netanyahu menyebut keheningan itu sebagai cerminan sikap sebenarnya terhadap keberadaan Israel. “Keheningan yang mengungkapkan sikap mereka yang sebenarnya terhadap negara Yahudi.”

Ia pun menolak keras tekanan internasional untuk mendukung pendirian negara Palestina.

“Kami tidak akan membahayakan keberadaan kami karena ilusi yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan kami tidak akan menerima ceramah moral tentang pendirian negara Palestina yang akan mengancam kelangsungan hidup Israel, terutama dari mereka yang menentang pemberian kemerdekaan kepada Corsica, Kaledonia Baru, Guyana Prancis, dan wilayah lain, yang kemerdekaannya tidak akan menimbulkan ancaman apa pun bagi Prancis,” tambahnya.

Sementara itu, Macron dalam wawancara dengan stasiun televisi France 5 pada Rabu lalu menyatakan kesiapannya untuk mengakui Palestina sebagai negara, sebagai bagian dari upaya mendorong solusi dua negara yang lebih luas.

“Saya akan melakukannya karena saya yakin bahwa pada suatu saat itu akan benar dan karena saya juga ingin berpartisipasi dalam dinamika kolektif, yang juga harus memungkinkan semua orang yang membela Palestina untuk mengakui Israel pada gilirannya, yang banyak dari mereka tidak melakukannya,” ujar Macron.

Halaman Selanjutnya

Ia pun menolak keras tekanan internasional untuk mendukung pendirian negara Palestina.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |