Operasi SAR Dihentikan, Hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Masih Misteri

9 hours ago 3

Teluk Bintuni, VIVA – Polda Papua Barat resmi menutup operasi SAR pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun. Upaya penghentian telah dilakukan pada Kamis 1 Mei 2025.

Upaya pencarian telah berlangsung sejak Desember 2024. Proses pencarian Iptu Tomi telah diintensifkan di sekitar Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir mengatakan bahwa sampai dengan saat ini sosok hingga barang-barang pribadi Iptu Tomi belum juga ditemukan. 

"Seluruh upaya maksimal telah dilakukan, hingga hari terakhir operasi, keberadaan Iptu Tomi maupun barang-barang pribadinya belum berhasil ditemukan," ujar Irjen Pol Isir dalam keterangan tertulis.

Koordinator Misi Kemanusiaan Operasi SAR Polda Papua Barat 2025 itu, menjelaskan berdasarkan keterangan saksi bahwa ada sembilan orang yang menyeberangi Sungai Rawara pada saat itu.

Kemudian, delapan orang yang sebelumnya diketahui menyebrang sudah berhasil diselamatkan. Namun, Iptu Tomi justru belum berhasil diselamatkan, karena dia tak bisa menyebrangi sungai.

"Berbagai metode telah digunakan dalam pencarian, antara lain penyisiran darat dan aliran sungai, pencarian di obstacle alami seperti batu dan tumpukan material sungai, pemantauan dengan drone, dan penggalian informasi dari masyarakat lokal," kata Isir.

Pelbagai permasalahan juga sudah dilalui dalam proses pencarian. Mulai dari cuaca ekstrem, kesulitan berkomunikasi hingga ancaman buaya di sungai.

“Walau belum menemukan hasil yang diharapkan, seluruh upaya kami dilakukan dengan penuh komitmen, kehati-hatian, dan semangat kemanusiaan. Kami tetap membuka ruang untuk informasi baru yang bisa ditindaklanjuti,” kata jenderal bintang dua.

Isir meminta kepada masyarakat agar tetap bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial. Masyarakat juga diharapkan bisa mendukung upaya polri dengan upaya-upaya yang dilakukan secara humanis, profesional, dan bertanggung jawab. 

Adapun total personel yang dikerahkan selama proses pencarian Iptu Tomi yakni 510 personel. Mereka terbagi dalam berbagai zona, sebagai berikut:

• Zona Hijau dan Zona Kuning, mencakup wilayah Yakora hingga Aranday dan Meyerga, dikoordinasikan oleh Satgas SAR Polda Papua Barat 2025, dengan kekuatan 86 personel.

• Zona Merah, area paling berisiko, melibatkan 274 personel di bawah kendali Satgas Alfa Bravo Moskona 2025.

• Serta 150 personel dari satuan tugas pendukung, yang terdiri atas Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops.

Tiga Jenderal Polisi Turun Tangan

Tiga jenderal polisi ikut membantu pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dinyatakan hilang di Hutan Papua Barat. Adapun ketiganya yaitu Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis.

Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 ini dimulai sejak Rabu, 23 April 2025. Irjen Johnny Eddizon memimpin perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga. Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan tim selama tiga jam perjalanan.

Keesokan harinya, Kamis, 24 April 2025, Kapolda bersama pasukan melanjutkan perjalanan menuju Pos Aju Cempedak. Perjalanan ini menempuh waktu lebih dari sembilan jam berjalan kaki, melewati hutan lebat, rawa-rawa, dan jalur ekstrem lainnya.

Pada Jumat, 25 April 2025, sebanyak 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Infafis, dipimpin langsung Kapolda, berhasil mencapai titik lokasi dugaan hanyutnya Iptu Tomi. Lokasi tersebut berada di Zona Merah, wilayah rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Tanpa membuang waktu, tim langsung melakukan penyisiran dan pengumpulan data di area tersebut. Hujan deras yang mengguyur, tanah berlumpur, serta ancaman dari hewan buas seperti buaya, tidak menghalangi semangat pencarian.

Operasi semakin diperkuat pada Sabtu, 26 April 2025, dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri, sehingga total kekuatan mencapai 147 orang. Di bawah komando para jenderal, tim melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi kejadian.

“Setiap langkah yang kami ambil di hutan ini adalah bentuk kesungguhan kami untuk menemukan rekan kami. Kami tidak akan berhenti sebelum ada kejelasan,” kata Irjen Johnny Eddizon dalam keterangannya, Minggu, 27 April 2025.

Tim Basarnas (Foto ilustrasi).

Photo :

  • Istimewa/Syariduddin Nasution

Sementara pada Minggu, 27 April 2025, proses olah TKP dan rekonstruksi dilanjutkan untuk melengkapi data investigasi. Sekitar pukul 13.00 WIB, Kapolda bersama sebagian personel dievakuasi kembali ke Poskotis Meyado menggunakan dua helikopter dengan kapasitas maksimal delapan orang per penerbangan. 

Brigjen Gatot mengatakan proses pemulangan dilakukan bertahap untuk menjaga keselamatan seluruh tim.

“Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” ujar Brigjen Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara.

Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 menjadi simbol keteguhan, loyalitas, dan semangat pantang menyerah Polri dalam menjalankan tugas dan melindungi sesama anggota, meski harus menghadapi rintangan yang luar biasa berat.

Halaman Selanjutnya

Pelbagai permasalahan juga sudah dilalui dalam proses pencarian. Mulai dari cuaca ekstrem, kesulitan berkomunikasi hingga ancaman buaya di sungai.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |