Operasi TNI di Intan Jaya Papua: 18 Anggota OPM Tewas dalam Kontak Senjata

3 hours ago 1

Kamis, 15 Mei 2025 - 07:54 WIB

Intan Jaya, VIVA – Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikabarkan tewas dalam kontak senjata dengan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Selasa, 13 Mei 2025. Kontak senjata itu terjadi di beberapa kampung di distrik Sugapa.

Sebelum kontak senjata, aparat TNI pada Selasa pagi memasuki sejumlah kampung di Distrik Sugapa yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba. TNI hendak melakukan misi damai berupa pelayanan kesehatan dan edukasi kepada warga serta mengamankan rencana pembangunan jalan ke distrik Hitadipa. 

Namun, kedatangan mereka justru dimanipulasi oleh kelompok OPM. Kelompok teroris itu menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup. Mereka menyebarkan informasi bahwa kedatangan TNI akan mengancam nyawa warga sipil sekitar.

Kepala Suku Kampung Sugapa Melianus Wandegau mengatakan OPM melakukan manipulasi terkait kehadiran TNI sebagai ancaman. Padahal, kata dia, kenyataannya TNI hadir dengan niat tulus membantu warga. 

“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM). Namun, kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” kata Melianus, Rabu malam, 14 Mei 2025.

Pasukan gabungan TNI di bawah kendali Komando Operasi TNI Habema berhasil mengamankan situasi di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah setelah melakukan operasi penindakan terhadap OPM.

Dalam operasi yang dilakukan secara terukur dan profesional pada Selasa, 13 Mei 2025 berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari OPM yang dipimpin Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Barang bukti yang diamankan TNI

Photo :

  • VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)

Dari laporan resmi di lapangan, 18 anggota OPM tewas dalam kontak senjata. Selain itu, sejumlah barang bukti berhasil diamankan antara lain 1 pucuk senjata organik AK-47, 1 pucuk senjata rakitan puluhan butir munisi berbagai kaliber. 

Kemudian, ada juga busur dan anak panah. Lalu, ada juga Bendera Bintang Kejora serta alat komunikasi.

Prioritas Perlindungan Warga Sipil

OPM diketahui kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil. Aksi kekerasan itu termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan. Selain itu, penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan. 

Bahkan, dalam beberapa insiden, kelompok ini melibatkan warga sipil dan anak-anak untuk kepentingan operasional mereka.

Sementara, Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menjelaskan Keberhasilan operasi ini jadi langkah penting dalam menghadirkan kembali rasa aman dan perlindungan bagi warg sipil Papua sebagai prioritas. Selain itu, bisa memastikan proses pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan tanpa gangguan.

"Seluruh personel TNI yang terlibat dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih bersiaga di beberapa sektor guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok yang tersisa,” ujar Letkol Iwan, Kamis, 15 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |