Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan bahwa akan mengejar para penunggak pajak kendaraan bermotor di Jakarta. Dirinya pun mengungkapkan modus para penunggak pajak kendaraan tersebut.
Pramono menjelaskan, rata-rata masyarakat yang menunggak pajak kendaraan bermotor adalah yang mobil kedua, ketiga maupun motor kedua dan ketiga. Di mana, masyarakat memiliki kendaraan kedua dan ketiga karena kebanyakan ingin menghindari ganjil genap.
Jika pajaknya diputihkan, kata Pramono, maka kemacetan di Jakarta akan semakin tinggi. Untuk itu, Pramono secara terbuka menyampaikan bahwa Pemprov Jakarta akan mengejar para penunggak pajak.
Gubernur Jakarta Pramono Anung
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
“Cara kejar gimana? Pertama ditagih, kedua pasti dia akan mengalami kesulitan. Saya lagi berpikir, apakah memungkinkan ketika dia menggunakan jalan tol begitu dia bayar, barcode-nya terbaca, mobilnya terbaca, ketahuan mobilnya belum bayar pajak,” kata Pramono dilansir dari Antara, Jumat 2 Mei 2025.
Lebih lanjutnya, dirinya juga menyebut bahwa para penunggak pajak kendaraan bakal dipersulit. Sebab, kendaraannya akan diketahui masih nunggak pajak saat akan mengisi bensin atau pun parkir.
Ilustrasi STNK
Photo :
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
“Nanti dalam jangka pendek ini, orang yang tidak bayar pajak di Jakarta akan kesulitan. Kenapa? Begitu dia mengisi bensin ada barcode yang akan membaca bahwa mobilnya belum bayar pajak. Ketika dia parkir di Jakarta juga akan ketahuan mobilnya tidak bayar pajak. Itulah yang saya upayakan untuk diperbaiki, karena bagi saya pribadi pajak itu adalah kepatuhan,” paparnya.
Jakarta Sudah Tebus 488 Ijazah, Diputihkan Senilai Rp 1,69 Miliar
Jakarta Tebus 371 Ijazah Tertahan Tahap Kedua, Total Sudah 488 Ijazah Diserahkan
VIVA.co.id
2 Mei 2025