Asap Hitam dari Kapel Sistina, Tanda Belum Ada Paus Terpilih

3 days ago 7

Kamis, 8 Mei 2025 - 08:39 WIB

Vatikan, VIVA – Asap hitam mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Rabu malam, 7 Mei 2025, yang menandakan bahwa belum ada paus, yang terpilih dalam putaran pertama pemungutan suara oleh 133 kardinal Gereja Katolik.

Melansir dari AP, Kamis i Mei 2025, prosesi itu menjadi bagian dari awal konklaf, ritual kuno yang berlangsung secara rahasia untuk memilih pemimpin tertinggi umat Katolik.

Para kardinal memasuki Kapel Sistina sebelum konklaf (Ilustrasi)

Konklaf tahun ini menjadi yang paling beragam secara geografis dalam sejarah 2.000 tahun Gereja. Para kardinal berasal dari 70 negara, termasuk wilayah-wilayah yang sebelumnya belum pernah diwakili, seperti Mongolia, Swedia, dan Tonga.

Mereka dikumpulkan dalam isolasi penuh, seperti ponsel disita, dan seluruh jaringan komunikasi di Vatikan diputus untuk menjaga kerahasiaan.

Prosesi pembukaan konklaf pada Rabu sore penuh nuansa sakral dan teatrikal, lengkap dengan jubah merah, dan nyanyian Latin, dan dupa.

Upacara ini ditutup dengan dibantingnya pintu Kapel Sistina, yang disambut tepuk tangan ribuan peziarah di Lapangan Santo Petrus. Warga dan wisatawan juga memadati area tersebut, menatap layar raksasa yang menampilkan cerobong asap tipis, satu-satunya tanda yang dinanti untuk memberi tahu hasil pemungutan suara.

Beberapa orang meninggalkan lapangan dengan kecewa menjelang malam, tetapi mereka yang bertahan bersorak ketika asap akhirnya muncul, meski warnanya menunjukkan belum ada keputusan.

“Harapan saya adalah para kardinal akan memilih seorang pria yang dapat menjadi pembawa damai dan dapat menyatukan kembali gereja,” kata Gabriel Capry, 27 tahun, peziarah asal London.

Pemungutan suara pertama belum menghasilkan mayoritas dua pertiga atau 89 suara yang dibutuhkan untuk memilih paus ke-267. Para kardinal pun akan melanjutkan pemilihan pada Kamis pagi.

Kehadiran kardinal-kardinal dari "global selatan", wilayah dengan pengaruh ekonomi lebih kecil namun populasi Katolik yang besar, menambah lapisan kompleksitas.

Banyak dari mereka belum pernah bertemu sebelum minggu ini, sehingga beberapa mengaku butuh waktu lebih banyak untuk mengenal satu sama lain.

“Tunggu dan lihat, sedikit kesabaran, tunggu dan lihat,” ujar Kardinal Mario Zenari, duta besar Vatikan untuk Suriah.

Ilustrasi Vatikan (Doc: AP Photo)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Langkah mendiang Paus Fransiskus yang menunjuk 108 dari 133 kardinal elektor telah membuka jalan bagi wajah-wajah baru yang mencerminkan keberagaman umat Katolik masa kini. Namun, keputusan itu juga memunculkan ketidakpastian dalam proses pemilihan yang selama ini yang berlangsung tertutup dan penuh misteri.

Halaman Selanjutnya

Pemungutan suara pertama belum menghasilkan mayoritas dua pertiga atau 89 suara yang dibutuhkan untuk memilih paus ke-267. Para kardinal pun akan melanjutkan pemilihan pada Kamis pagi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |