BSI Bakal Tebar Dividen Rp 1,05 Triliun, Setara Rp 22,78 Per Saham

10 hours ago 2

Jumat, 16 Mei 2025 - 19:03 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 senilai Rp 1,05 triliun, atau setara Rp 22,78 per saham. Keputusan itu merupakan salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Jumat, 16 Mei 2025.

"Pembayarannya dilaksanakan dengan waktu dan ketentuan yang berlaku," kata Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta dalam telekonferensi, Jumat, 16 Mei 2025.

Selain itu, RUPST juga telah menetapkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) sebesar 15 persen, dari laba bersih tahun buku 2024 yang sebesar Rp 7,01 triliun.

Bank Syariah Indonesia (BSI).

Bob menjelaskan, persetujuan pembagian dividen tunai itu dilakukan guna memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, yang dilakukan melalui pertimbangan pencapaian kinerja keuangan perseroan selama tahun buku 2024.

Dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 7,01 triliun itu, sebesar 20 persennya atau Rp 1,4 triliun akan disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Sehingga, total cadangan wajib yang terbentuk menjadi 20,7 persen dari modal yang disetor perseroan.

Kemudian sebesar 65 persennya telah ditetapkan sebagai saldo laba ditahan, yang sejalan dengan upaya jangka panjang perseroan untuk mendukung aspek permodalan. Sehingga, diharapkan BSI bisa naik kelas menjadi kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4.

"Semoga hasil ini memberikan manfaat bagi kemajuan ekonomi syariah ke depannya," ujarnya.

Diketahui, pada awal 2025 pangsa pasar industri perbankan syariah terhadap perbankan nasional masih terjaga, meskipun mengalami sedikit perlambatan. Pada momen tersebut, BSI pun menunjukkan pertumbuhan pangsa pasar di industri perbankan nasional, di mana dari segi pembiayaan naik menjadi 3,58 persen dari sebelumnya 3,56 persen. Kemudian pangsa pasar BSI di sisi aset juga tercatat naik menjadi 3,29 persen.

Selain itu, market share BSI terhadap perbankan syariah lainnya juga konsisten tumbuh pada sisi aset, pembiayaan, serta dana pihak ketiga (DPK). Dimana, pangsa pasar aset BSI meningkat dari 42,77 persen menjadi 44,25 persen, seiring pembiayaan yang naik dari 44,45 persen menjadi 45,44 persen serta DPK yang juga naik dari 44,59 persen menjadi 44,91 persen.

Halaman Selanjutnya

"Semoga hasil ini memberikan manfaat bagi kemajuan ekonomi syariah ke depannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |