Diserang Buzzer  “Anak Broken Home”, Verrell Bramasta Tunjukkan Prestasi Cemerlang!

7 hours ago 1

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:57 WIB

Jakarta, VIVA – Kekasih Fujianti Utammi Putri, Verrell Bramasta akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial. Verrell Bramasta menjadi sasaran serangan buzzer yang menyinggung latar belakang pribadinya sebagai “anak broken home”.

Komentar-komentar bernada merendahkan tersebut ramai beredar di media sosial usai Verrell aktif menyuarakan isu-isu krusial di bidang pendidikan, olahraga, dan kebudayaan.

Namun alih-alih terpancing, Verrell memilih untuk tetap fokus bekerja. Dalam sepekan terakhir, ia hadir di sidang rapat kerja, aktif menyuarakan pentingnya pembinaan atlet nasional, serta menjadi pembicara dalam program Parlemen Pelajar yang melibatkan ratusan siswa dari berbagai daerah.

Tak hanya di dalam negeri, Verrell juga menunjukkan kontribusi di kancah internasional. Ia turut berpartisipasi aktif dalam forum-forum antar parlemen dunia, seperti PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States), memperjuangkan posisi Indonesia dalam diplomasi pendidikan dan pemuda.

“Saya tahu bagaimana rasanya tumbuh dalam situasi yang tidak ideal. Justru dari pengalaman itu, saya belajar untuk lebih mendengar dan memperjuangkan untuk yang terbaik,” ujar Verrell.

Sebelum terjun ke dunia politik, Verrell dikenal luas sebagai aktor dan publik figur dengan pencapaian yang tidak sedikit. Ia membintangi puluhan judul sinetron dan film, meraih berbagai penghargaan nasional, serta menjadi role model positif bagi generasi muda.

Dari hasil kerja kerasnya di dunia hiburan, Verrell membangun rumah sendiri, membagikan kebahagiaan kepada ayah dan ibunya, serta kerap membantu para pekerjanya mulai dari memberikan mobil hingga berbagai bentuk bantuan lainnya.

Semua itu dilakukan jauh sebelum ia terjun ke politik, sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur atas rezeki yang ia peroleh.

“Banyak yang bilang saya anak broken home. Saya nggak pernah malu. Karena dari itu saya belajar ketangguhan, belajar ngerti perasaan orang lain, dan belajar bahwa masa lalu nggak nentuin masa depan kita,” lanjutnya.

Verrell juga mengajak publik untuk tidak lagi menggunakan latar belakang keluarga sebagai bahan ejekan atau serangan politik.

“Latar belakang nggak harus jadi beban. Justru bisa jadi kekuatan,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya

Semua itu dilakukan jauh sebelum ia terjun ke politik, sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa syukur atas rezeki yang ia peroleh.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |