Erick Thohir Ungkap Sebagian Besar Dividen BUMN Telah Masuk Danantara

5 hours ago 3

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:38 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagian besar dividen perusahaan BUMN telah masuk ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

“Sudah masuk dananya sebagian besar,” ucap Erick kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 8 Mei 2025.

Kendati demikian, Erick tak menjelaskan secara rinci terkait jumlah dan sejak kapan dividen tersebut masuk ke Danantara. Ia  juga meminta agar hal tersebut ditanyakan ke Menteri Investasi Rosan Roeslani.

"Tanya Pak Rosan," kata dia.

[Menteri BUMN, Erick Thohir, saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025]

Photo :

  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Sebelumnya diberitakan, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, sejumlah aset yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara bakal dikelola oleh pihaknya, termasuk kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Dia mengatakan, berdasarkan perhitungan 8 tahun lalu aset GBK tercatat mencapai nilai US$25 miliar, di mana nantinya secara resmi seluruh aset itu akan dikelola oleh Danantara.

"Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara, yang nilainya 8 tahun lalu itu sekitar US$25 miliar," kata Rosan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 28 April 2025.

Apabila nantinya GBK sudah dikelola Danantara, Rosan memastikan bahwa pihaknya akan membuat perencanaan matang supaya aset itu bisa semakin produktif dalam menghasilkan keuntungan.

"Supaya menjadi aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset atau return of investment, sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya," ujar Rosan.

Kantor Danantara.

Photo :

  • M Yudha P / VIVA.co.id

Dia melaporkan bahwa sampai saat ini total nilai aset yang masuk Danantara mencapai sebesar US$982 miliar, dari 844 BUMN yang mencakup anak dan cicit usahanya masing-masing.

Sehingga dengan masuknya GBK menjadi salah satu aset kelolaan Danantara, dipastikan Rosan akan membuat pihaknya mengelola aset dengan total nilai mencapai hingga US$1 triliun.

"Jadi itu ada anak, cucu, cicit, dan di bawahnya cicit lagi (dari BUMN), yang kalau di total itu ada 844 perusahaan dan itu sudah resmi milik Danantara sejak 21 Maret 2025," kata Rosan.

Halaman Selanjutnya

Apabila nantinya GBK sudah dikelola Danantara, Rosan memastikan bahwa pihaknya akan membuat perencanaan matang supaya aset itu bisa semakin produktif dalam menghasilkan keuntungan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |