India Respons Klaim Trump Cegah Perang Nuklir: Itu Karena Kekuatan Senjata Kami!

6 hours ago 2

Rabu, 14 Mei 2025 - 08:26 WIB

New Delhi, VIVA - Eskalasi memanas antara India dan Pakistan mereda karena kedua negara melakukan gencatan senjata. Namun, otoritas India mengklaim gencatan senjata bisa dilakukan karena kekuatan militernya yang memaksa Pakistan mau menghentikan tembakan. 

Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal. Dia mengatakan kekuatan senjata India yang membuat Pakistan menghentikan tembakan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan, ia mengancam menghentikan perdagangan dengan India dan Pakistan. Ancaman Trump itu agar kedua negara penghasil senjata nuklir itu bersedia gencatan senjata. Lalu, pada hari yang sama, baik New Delhi maupun Islamabad mengumumkan penghentian permusuhan.

“Perlu saya tegaskan: kekuatan senjata India-lah yang memaksa Pakistan menghentikan tembakannya,” kata Jaiswal dikutip dari Sputnik, Rabu, 14 Mei 2025.

Presiden AS Donald Trump jadikan TikTok sebagai alat barter politik dengan China.

Jaiswal mengatakan pesan India kepada para pemimpin dunia jelas dan konsisten. Ia menegaskan dalam pesan itu jika angkatan bersenjata Pakistan menembak, maka angkatan bersenjata India akan membalas. Namun, jika Pakistan berhenti, India juga akan berhenti.

Menurut dia, pesan itu telah disampaikan kepada Pakistan sejak dimulainya Operasi Sindoor.

“Wajar jika banyak pemimpin asing yang mendengar dari kami kemudian menyampaikan kepada mitra bicara mereka di Pakistan,” ujarnya.

Hubungan kedua negara kembali menegang setelah serangan yang terjadi di dekat Kota Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India, pada 22 April. Insiden serangan itu menewaskan 25 warga negara India dan satu warga Nepal.

India menuding Pakistan sebagai dalang serangan itu. India juga mengklaim punya bukti bahwa Badan Intelijen Antar-Layanan (ISI) Pakistan terlibat dalam serangan tersebut. 

Namun, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif menolak tuduhan India yang mengaitkan Republik Islam Pakistan dengan serangan di Kashmir.

Lalu, pada malam 7 Mei, Kementerian Pertahanan India menyatakan sebagai respons atas serangan teroris di Pahalgam, India melancarkan Operasi Sindoor. Dalam agresi militer itu, India menyerang "infrastruktur teroris" di wilayah Pakistan.

Kementerian itu menyampaikan tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang dalam operasi tersebut.

Sebaliknya, otoritas Pakistan menyatakan India telah menyerang lima permukiman di Pakistan. Menurut versi Pakistan, serangan India menewaskan 31 orangdan 57 lainnya luka-luka. Pun, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan Islamabad punya hak untuk membalas serangan India. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Hubungan kedua negara kembali menegang setelah serangan yang terjadi di dekat Kota Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India, pada 22 April. Insiden serangan itu menewaskan 25 warga negara India dan satu warga Nepal.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |