Rabu, 14 Mei 2025 - 11:00 WIB
Malang, VIVA – Arema FC kecewa berat atas insiden pelemparan bus tim Persik Kediri usai pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan pada Minggu, 11 Mei 2025 malam. Pelemparan bus yang dilakukan di luar arena Stadion Kanjuruhan ini membuat kaca bus yang ditumpangi pemain Persik pecah.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan. Dia menegaskan kecewa dengan peristiwa memalukan yang justru mencoreng citra Arema FC dan Aremania.
"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," ujar Yusrinal melalui pernyataan resmi klub,
Yusrinal menuturkan bahwa 3 tahun terakhir mereka berusaha mempertahankan eksistensi klub dengan menjadi tim musafir karena bermain di luar Malang. Mereka juga berusaha melakukan segala upaya agar bisa kembali bermain di Stadion Kanjuruhan. Namun usaha itu sirna tercoreng oleh ulah oknum suporter tak bertanggungjawab.
"3 tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri. Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini," ujar Yusrinal.
Yusrinal mengungkapkan manajemen Arema FC mulai mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan dalam waktu dekat. Sebab, manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu.
"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah. Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi,” tutur Yusrinal.
Yusrinal mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri. Termasuk meminta semua pihak untuk berinstropeksi.
"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" kata Yusrinal.
"Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Yusrinal mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri. Termasuk meminta semua pihak untuk berinstropeksi.