Jakarta, VIVA – Kabupaten Bekasi kembali mencatatkan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024, dengan nilai mencapai Rp 71,8 triliun. Angka ini disebut setara dengan 28,6 persen dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat dan melampaui target Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebesar Rp 64 triliun.
Tren investasi di Kabupaten Bekasi menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2021, realisasi investasi tercatat sebesar Rp 43,2 triliun, meningkat menjadi Rp 47 triliun pada 2022, Rp 61,2 triliun pada 2023, dan mencapai puncaknya di Rp 71,8 triliun pada 2024.
Pencapaian ini diakui menjadi bukti kuat akan tingginya kepercayaan investor terhadap Kabupaten Bekasi sebagai lokasi investasi yang menguntungkan.
Untuk mendukung tren kenaikan investasi dan pertumbuhan tenaga kerja di Kabupaten Bekasi, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pengembang properti di Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC) terus berupaya memperkenalkan produk-produk residensial dan komersial baru di kawasan LCC.
"Perusahaan berkomitmen untuk memperluas portofolio dan mendorong inovasi, khususnya bagi pembeli rumah pertama, melalui peluncuran produk perumahan terjangkau di LCC," ujar Manajemen LPCK dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 Mei 2025.
Perumahan yang dikembangkan Lippo Cikarang
Pada tahun 2024, LPCK disebut berhasil mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 1,64 triliun, dengan kontribusi produk residensial mencapai 51 persen, produk komersial 22 persen dan produk industri 27 persen. Di segmen perumahan, produk unggulan yang ditawarkan meliputi XYZ Livin dan Cendana Spark North.
Rincian Investasi dan Tenaga Kerja di Bekasi
Dari total investasi Rp 71,8 triliun di Bekasi, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang sebesar Rp 50,62 triliun (70,47 persen), sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 21,21 triliun (29,53 persen).
Sektor-sektor yang paling dominan dalam hal investasi adalah Jasa Lainnya (Rp 15,57 triliun), Industri Logam Mesin dan Elektronika (Rp 9,9 triliun), Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi (Rp 7,79 triliun), serta sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 6 triliun).
Selain itu, Kabupaten Bekasi juga tercatat sebagai daerah dengan serapan tenaga kerja tertinggi di Jawa Barat, dengan total 63.148 pekerja pada tahun 2024.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyerap 35.137 pekerja (55,64 persen), sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyerap 28.011 pekerja (44,36 persen). Lima sektor dengan serapan tenaga kerja terbesar antara lain adalah Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi (9.000 pekerja), Industri Logam Mesin dan Elektronika (8.000 pekerja), Perdagangan dan Reparasi (6.000 pekerja), Industri Mineral Non-Logam (6.000 pekerja) serta Jasa Lainnya (6.000 pekerja).
Halaman Selanjutnya
Rincian Investasi dan Tenaga Kerja di Bekasi