Jakarta, VIVA - DPR RI menyoroti tewasnya warga negara Indonesia (WNI) bernama Rizal Sampurna asal Bayuwangi yang diduga jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kasus Rizal memperlihatkan perlindungan hak asasi manusia (HAM) masih rendah.
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan selain perlindungan HAM rendah, kasus Rizal juga membuktikan sistem imigrasi Indonesia masih memiliki banyak celah.
"Komisi XIII bersama dengan komisi terkait di DPR dan pemerintah akan terus mencarikan solusi terbaik agar peristiwa-peristiwa seperti ini tidak berulang terjadi," kata Willy, dalam keterangannya, Rabu, 14 Mei 2025.
Willy mengapresiasi kerja sama berbagai pihak termasuk Kementerian Luar Negeri, KBRI Phnom Penh, serta masyarakat sipil yang turut mengadvokasi dan memfasilitasi proses pemulangan jenazah Rizal. Menurut dia, adanya kritik terhadap proses pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu bisa jadi hal membangun agar sistem ke depan lebih baik.
Bagi dia, dari berbagai kritik terhadap proses ini harus dilihat dalam kerangka yang konstruktif untuk terus membangun sistem yang lebih baik.
"Kita memang perlu terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara seperti Kamboja, Thailand, dan lainnya yang sering menjadi destinasi PMI kita," jelas politikus Partai Nasdem itu.
Ilustrasi hentikan perdagangan manusia/TPPO.
Photo :
- communitybridge.blogspot.com
Willy pun mencermati beberapa faktor pendorong seperti kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, ia menyoroti faktor penarik berupa janji-janji pekerjaan di luar negeri yang jadi modus para sindikat.
Maka itu, ia menekankan penanganan menyeluruh terhadap modus tersebut harus dilakukan.
“Kami mendesak agar proses keimigrasian betul-betul dioptimalkan untuk mencegah keberangkatan WNI sebagai tenaga kerja ilegal di luar negeri. Ini juga bagian dari perlindungan HAM negara kepada warganya, khususnya dalam hal mendapatkan kerja dan penghidupan yang layak,” ujar Ketua komisi di DPR yang membidangi urusan keimigrasian dan HAM itu.
Diketahui, Rizal dipekerjakan sebagai scammer judi online di Kamboja melalui jalur nonprosedural. Rizal dipekerjakan melalui agen ilegal yang membawanya dengan cara diselundupkan bersama 20 warga Indonesia lainnya.
Lebih lanjut, Willy menuturkan kasus ini terjadi karena negara kekurangan sumber daya untuk mengawasi pengiriman tenaga kerja yang dilakukan di luar mekanisme resmi. Menurut dia, mesti ada solusi dalam mengatasi hal tersebut termasuk kerja sama dengan masyarakat.
“Namun, harus diakui juga bahwa sistem pengawasan orang Indonesia di luar negeri yang kita miliki memang harus terus dikembangkan sebagai jaminan kehadiran negara terhadap semua warga negaranya,” kata politikus Partai Nasdem itu.
Kemudian, Willy juga mendukung berbagai upaya yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto terkait perlindungan terhadap PMI. Selain itu, ada arahan tegas Prabowo terhadap pelanggaran yang terjadi.
Dia bilang Pemerintah bersama DPR khususnya Komisi XIII sangat memperhatikan situasi ‘push factor’ atau daya dorong dan ‘pull factor’ (daya tarik) terkait masih banyak warga Indonesia memilih jadi PMI bahkan lewat jalur yang ilegal.
“Hal ini penting untuk memperbaiki aturan-aturan untuk melindungi PMI dan WNI di luar negeri,” tutur Willy.
Seperti diketahui, Rizal Sampurna merupakan warga Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia setelah bekerja selama beberapa waktu sebagai operator judi online. Rizal diduga jadi korban perdagangan orang di Kamboja.
Jenazah Rizal berhasil dipulangkan ke kampung halamannya setelah pihak keluarga berjuang selama 2 bulan untuk membawa pulang almarhum yang disebut meninggal dunia akibat serangan jantung. Pihak keluarga menyatakan dengar kabar Rizal meninggal setelah baru 2 pekan pria berusia 30 tahun itu bekerja di Kamboja.
Biaya pemulangan jenazah Rizal semula akan dibiayai penuh oleh Pemkab Banyuwangi. Namun, KBRI Phnom Phen berhasil membuat nota diplomatik dengan kepolisian Kamboja.
Lalu, KBRI Phnon Phen juga berhasil meminta pertangungjawaban perusahaan pemberi kerja untuk membiayai pemulangan jenazah. Pihak keluarga menyatakan Rizal tak punya riwayat sakit jantung.
Halaman Selanjutnya
Maka itu, ia menekankan penanganan menyeluruh terhadap modus tersebut harus dilakukan.