Miris, Ternyata Masih Ada Posyandu yang Berikan Kental Manis

8 hours ago 4

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:01 WIB

Bogor, VIVA  Susu kental manis (SKM) ternyata masih sering diberikan orang tua untuk anak-anak mereka. Alasannya selain rasanya yang enak, SKM juga memiliki harga yang relatif lebih murah jika dibanding dengan jenis susu lainnya.

Meski murah dan rasanya yang lebih enak, namun konsumsi SKM bisa berdampak pada kesehatan anak-anak. Melansir laman Livestrong, beberapa dampak yang akan dialami seperti obesitas. Hal ini lantaran kadar kalori yang tinggi dalam SKM. Kalori yang tinggi itu akan membuat tubuh sulit untuk mencernanya. Akhirnya, obesitas akan menjadi penyakit yang menghantui kamu. Satu sachet SKM mengandung hampir dua gram lemak, menurut USDA. Scroll lebih lanjut ya.

Selain itu risiko diabetes juga bisa mengintai jika terlalu sering mengonsumsi SKM. Susu kental manis merupakan minuman yang tidak sehat karena mengandung 62 kalori hanya untuk satu sendok makan. SKM mengandung banyak kalori karena campuran dari padatan susu dan gula. Tentunya kamu berbahaya saat mengonsumsi gula berlebih karena berpotensi terkena diabetes.

Risiko lainnya adalah masalah kardiovaskular. Lemak dalam SKM, terutama lemak jenuh, bisa berdampak negatif terhadap kesehatan kardiovaskular. Bila kamu mengonsumsi SKM sama saja seperti memakan lemak jenuh. SKM masih aman dikonsumsi bila kamu memakannya dengan bijaksana.

Ilustrasi balita.

Photo :

  • Freepik/rawpixel.com

Meski beberapa masalah kesehatan bisa mengintai akibat konsumsi SKM, namun naasnya ternyata masih ada orang tua yang masih belum memahami dampak serius dari pemberian SKM untuk balita. 

Beberapa waktu lalu. sejumlah ibu di Kecamatan Pamijahan, Kab. Bogor masih keliru memahami kental manis yang dianggap sebagai sebagai susu. Hal itu terungkap dalam acara edukasi dan pendampingan gizi yang diselenggarakan Majelis Kesehatan (Makes) PP Aisyiyah. 

Perwakilan Puskesmas Pamijahan, Abdul Rojak saat memberikan materi memberikan materi mencoba menggali pemahaman 24 ibu beserta balitanya terkait produk kental manis  dengan memperlihatkan iklan . Dari 24 ibu beserta balitanya menyebut produk kental manis boleh dikonsumsi anak karena pengaruh iklan.

“Sebagian besar ibu  mengatakan kalau produk kental manis yang diiklankan, artinya boleh dikonsumsi  anak,” kata Abdul dalam keterangannya, Jumat 9 Mei 2025.

Pemahaman kandungan gula yang tinggi di dalam kental juga masih sangat minim disadari oleh ibu-ibu. Sebab, masih ada ibu yang masih menambahkan gula pada pada seduhan kental manis.

“Sebagian besar ibu-ibu mengatakan ada [kental manis] di rumahnya, dan ada ibu-ibu yang menambah seduhan kental manis dengan gula,” ucap Abdul.

Salah satu peserta edukasi, Bella Saphira (25 tahun) mengakui ia tidak tahu bahwa kental manis tidak boleh diseduh sebagai susu untuk anak. Edukasi tentang gizi dan terutama jenis-jenis susu yang baik untuk anak sangat minim di lingkungannya. Karena itu, sejak usia 8 bulan, ia sudah memberikan seduhan kental manis sebagai minuman susu untuk sang anak. 

“Enggak ada yang ngasih tau, malahan sekarang ke Posyandu dikasihnya kental manis,” ucap Bela. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan setiap kali ke Posyandu, anaknya di timbang berat badan dan diukur lingkar kepala. 

“Habis ditimbang di Posyandu baru dikasih [barang]. Boleh milih apa saja, biasanya ada kental manis 1 renceng sama bubur bayi,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

“Sebagian besar ibu  mengatakan kalau produk kental manis yang diiklankan, artinya boleh dikonsumsi  anak,” kata Abdul dalam keterangannya, Jumat 9 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |