Singapura, VIVA – Di tengah tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, Singapore Airlines (SIA) justru membukukan rekor laba bersih tertinggi sebesar SGD 2,8 miliar setara Rp 35,49 triliun (estimasi kurs Rp 12.680) untuk tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2025. Atas keuntungan tersebut, perusahaan maskapai terbesar se-Asia Tenggara akan memberikan bonus kepada karyawan setara 7,45 bulan gaji.
Dari keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange), perseroan menyampaikan kontribusi terbesar berasal dari merger Air India dan Vistara. Pendapatan Grup ikut meningkat sebesar 2,8 persen secara year on year (yoy) menjadi SGD 19,51 miliar.
Dikutip dari The Straits Times pada Jumat, 16 Mei 2025, lonjakan didorong peningkatan signifikan atas layanan kargo. Kondisi ini seiring lonjakan pembelanjaan e-commerce serta angkutan laut yang mengalami gangguan. Pendapatan dari pengangkutan kargo meningkat 4,4 persen menjadi SGD 94 juta.
Jumlah penumpang juga mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen. Namun, persentase tersebut masih kurang optimal dibandingkan penambahan kapasitas yang dilakukan SIA sebesar 8,2 persen.
Di sisi lain, Manajemen SIA tidak menampik persaingan yang semakin ketat. Akibatnya pembayaran setiap kilometer turun 5,5 persen menjadi 10,3 sen.
Keuntungan yang dicatat perseroan akan dibagikan kepada karyawan berupa bonus setara 7,45 kali gaji sebagai penghargaan atas dedikasi dan kerja keras. Nominal tersebut sedikit lebih rendah dari bonus yang diberikan pada tahun 2023 sebesar 7,94 kali gaji.
Dewan direksi SIA juga merekomendasikan dividen final sebesar 30 sen per saham untuk setahun penuh. Nilai tersebut termasuk dividen interim sebesar 10 sen per saham yang dibayarkan pada 11 Desember 2024.
Sehingga total dividen untuk tahun 2024 akan menjadi 40 sen per saham setara SGD 1,2 miliar. Jumlah dividen final bergantung pada persetujuan pemegang saham yang rencanakan akan dibayarkan pada tanggal 27 Agustus 2025 mendatang.
Melansir Channel News Asia, Manajemen SIA akan tetap waspada dan memantau perkembangan global secara cermat agar mampu memberikan respons cepat terhadap kondisi pasar. Perseroan juga mencatat adanya pergeseran arus penumpang dan perdagangan global dapat menciptakan peluang baru bagi grup tersebut karena jaringan penumpang dan kargo globalnya yang terdiversifikasi dengan baik.
"Meskipun ketidakpastian global masih ada, Grup berada dalam posisi yang kuat untuk berfokus pada profitabilitas, sembari mengejar peluang pertumbuhan dan memastikan terciptanya nilai jangka panjang bagi pemegang saham," ujar Manajemen Perseroan.
Halaman Selanjutnya
Dewan direksi SIA juga merekomendasikan dividen final sebesar 30 sen per saham untuk setahun penuh. Nilai tersebut termasuk dividen interim sebesar 10 sen per saham yang dibayarkan pada 11 Desember 2024.