Madinah, VIVA – Jelang berakhirnya fase keberangkatan gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang dijadwalkan tuntas pada 16 Mei 2025, gelombang kedua akan segera menyusul ke Tanah Suci mulai 17 Mei 2025. Proses keberangkatan, kedatangan di Madinah, hingga pergerakan jemaah ke Mekah terus berjalan dengan lancar, berdasarkan data terbaru dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI per Rabu, 14 Mei 2025 pukul 12.00 WIB.
Hingga saat ini, sebanyak 235 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari berbagai embarkasi di seluruh Indonesia menuju Arab Saudi, dari total rencana 525 kloter. Artinya, sebanyak 91.497 jemaah atau sekitar 44,76% dari total 203.320 jemaah reguler telah diberangkatkan.
Jemaah haji Indonesia tiba di Madinah
Setibanya di Tanah Suci, para jemaah disambut di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Dari sisi kedatangan, data mencatat bahwa 228 kloter atau 88.721 jemaah (43,64%) telah tiba di Madinah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.065 jemaah termasuk di antaranya 19.706 jemaah lansia, yang mendapat perhatian khusus dalam pelayanan.
Sementara itu, proses pergerakan jemaah dari Madinah menuju Mekah juga terus berlangsung. Tercatat 24.109 jemaah dari 62 kloter telah tiba di Mekah. Selain itu, masih terdapat 356 jemaah dari 1 kloter yang sedang dalam perjalanan menuju kota suci tempat pelaksanaan puncak ibadah haji.
Sebelumnya, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025, Muchlis Hanafi, mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga kondisi kesehatan, terlebih mengingat suhu panas di Arab Saudi yang cukup ekstrem dan tingginya aktivitas ibadah yang akan dijalani.
"Kami mengimbau para jemaah untuk menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, dan tidak memaksakan diri dalam beraktivitas. Persiapan fisik sangat penting, terutama menjelang fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Cuaca panas dan kepadatan kegiatan membutuhkan kondisi tubuh yang prima," ujar Muchlis.
Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci
Tekanan fisik, perubahan lingkungan drastis, kelelahan serta perpisahan sementara dan/atau tanpa pendampingan dari keluarga bisa jadi pemicu stres signifikan bagi jamaah.
VIVA.co.id
14 Mei 2025