Senin, 5 Mei 2025 - 15:55 WIB
Beijing, VIVA – Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengembangkan dan menguji berbagai senjata anti-satelit (ASAT) yang canggih, menandai langkah signifikan dalam upaya mereka untuk menguasai ruang angkasa sebagai domain militer.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran global, terutama bagi negara-negara yang sangat bergantung pada satelit untuk komunikasi, navigasi, dan intelijen.
Sejarah dan Perkembangan Program ASAT China
Program ASAT China dimulai pada 1964, dan telah berkembang pesat sejak saat itu. Pada 2007, China melakukan uji coba ASAT dengan menembakkan Rudal SC-19 yang dimodifikasi ke Satelit Cuaca Fengyun-1C, menghancurkannya dan menghasilkan lebih dari 3.000 potongan puing besar yang masih mengorbit hingga saat ini.
Sejak itu, China telah mengembangkan berbagai sistem ASAT, termasuk rudal balistik, senjata energi terarah, dan satelit mini yang dapat mendekati dan merusak satelit musuh.
Sistem Senjata Anti-Satelit China:
1. SC-19 (Dong Neng-1)
SC-19 adalah rudal balistik yang dimodifikasi dengan kendaraan pembunuh kinetik, dirancang untuk menghancurkan satelit di orbit rendah Bumi. Rudal ini menggunakan pencari inframerah untuk menargetkan satelit dan memiliki kecepatan penutupan sekitar 8 km/detik.
2. HQ-19
HQ-19 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara yang dikembangkan untuk menanggapi ancaman dari rudal balistik dan hipersonik, serta satelit. Rudal ini menggunakan radar dan panduan inframerah, mampu mencegat target hingga 300 km jauhnya, dan dilengkapi dengan kendaraan pembunuh kinetik untuk menghancurkan satelit di luar atmosfer.
3. Shijian-17
Shijian-17 adalah satelit China yang dilengkapi dengan lengan robotik, memungkinkan untuk menangkap dan merusak satelit musuh secara fisik. Teknologi ini menunjukkan kemampuan China untuk melakukan operasi ko-orbital yang kompleks dan berpotensi merusak satelit di orbit geostasioner.
4. Senjata Energi Terarah dan Laser
China juga mengembangkan senjata energi terarah, termasuk laser kuat yang dapat digunakan untuk merusak satelit musuh. Misalnya, China berencana untuk memasang laser berdaya tinggi pada kapal selam nuklir untuk menonaktifkan satelit mata-mata musuh secara diam-diam.
Dampak dan Risiko Global
Pengembangan senjata ASAT oleh China menimbulkan beberapa risiko serius:
1. Peningkatan Puing Antariksa: Uji coba ASAT dapat menghasilkan puing-puing yang mengancam satelit aktif dan misi luar angkasa lainnya.
2. Ketergantungan pada Satelit: Negara-negara yang bergantung pada satelit untuk komunikasi dan navigasi dapat terpengaruh jika satelit mereka dihancurkan.
3. Militerisasi Ruang Angkasa: Pengembangan senjata ASAT meningkatkan ketegangan dan dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa.
Halaman Selanjutnya
SC-19 adalah rudal balistik yang dimodifikasi dengan kendaraan pembunuh kinetik, dirancang untuk menghancurkan satelit di orbit rendah Bumi. Rudal ini menggunakan pencari inframerah untuk menargetkan satelit dan memiliki kecepatan penutupan sekitar 8 km/detik.