Jakarta, VIVA - Pemerintah Provinsi Jakarta bakal segera melaksanakan uji coba program sekolah swasta gratis yang rencananya akan dilakukan untuk tahun ajaran 2025-2026.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, uji coba itu bakal dilaksanakan di 40 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai SMA.
“Prinsip kita memang baru akan melakukan uji coba terhadap 40 sekolah ya. Nanti rencananya akan kita laksanakan di tahun ajaran baru di 2025-2026. Kemarin kita sudah mengumpulkan 40 sekolah tersebut,” ujar Sarjoko kepada wartawan, Senin, 5 Mei 2025.
Gubernur Jakarta Pramono Anung
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Kendati demikian, Sarjoko belum membeberkan secara rinci sekolah swasta mana saja yang bakal melaksanakan program tersebut.
Dia hanya menyampaikan bahwa pelaksanaan uji coba sekolah swasta gratis itu menjadi pilot program tersebut untuk menyamakan persepsi pelaksanaannya.
Program itu, kata Sarjoko, bakal dilaksanakan di kawasan yang tidak terdapat sekolah negeri atau sekolah negeri yang memiliki daya tampung sedikit.
“Prinsipnya adalah lokasi-lokasi sekolah itu yang kita pilih, pilih di lokasi di mana tidak ada sekolah negerinya. Atau daya tampungnya sangat-sangat kecil di sekitar itu. Daya tampung sekolah negerinya,” ucap Sarjoko.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan bakal segera melakukan uji coba program sekolah swasta gratis. Rencana uji coba itu dilaksanakan di daerah-daerah yang membutuhkan.
“Untuk sekolah gratis kami akan kaji mendalam dan kami segera akan melakukan percontohan di daerah-daerah sekolah swasta di daerah-daerah yang memang membutuhkan terutama bagi warga yang tidak mampu,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
Kendati begitu, Pramono belum menjelaskan secara rinci kapan uji coba itu akan dilakukan. Ia hanya menyebutkan bahwa ke depannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengumumkan apabila program ini siap dilakukan.
Halaman Selanjutnya
“Prinsipnya adalah lokasi-lokasi sekolah itu yang kita pilih, pilih di lokasi di mana tidak ada sekolah negerinya. Atau daya tampungnya sangat-sangat kecil di sekitar itu. Daya tampung sekolah negerinya,” ucap Sarjoko.