Bengkulu, VIVA – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan Provinsi Bengkulu siap menampung 1.000 warga Gaza Palestina dan mendukung rencana Presiden Prabowo menampung warga Gaza.
"Kita Bumi Merah Putih menyambut rencana Presiden menampung 1.000 warga Gaza, karena Presiden belum menyebut daerah mana, maka kita menyatakan siap dan mendukung penuh Presiden," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Sabtu, 12 April 2025.
Helmi mengatakan Provinsi Bengkulu siap mendukung rencana menerima 1.000 warga Gaza Palestina di Bengkulu dan bila diizinkan akan segera menyiapkan tempat atau lahan sebagai rumah tinggal warga Gaza.
"Intinya kita siap menampung1000 warga Gaza di Provinsi Bengkulu," kata Helmi.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan rencana evakuasi warga Gaza dalam jumpa pers sebelum bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu dini hari.
“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” kata Prabowo.
Presiden menjelaskan rencana tersebut untuk menindaklanjuti permintaan komunitas internasional agar Indonesia perlu berperan lebih aktif, mengingat Indonesia merupakan negara non-blok dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
“Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” katanya, menegaskan.
Terkait rencana evakuasi itu, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap menampung kurang lebih 1.000 warga Palestina di Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu.
“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” katanya.
Namun, dia menekankan rencana itu hanya akan berjalan setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas terkait dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Presiden
Halaman Selanjutnya
Presiden menjelaskan rencana tersebut untuk menindaklanjuti permintaan komunitas internasional agar Indonesia perlu berperan lebih aktif, mengingat Indonesia merupakan negara non-blok dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.