Jakarta, VIVA – Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang pria. Dalam perkembangannya, kanker ini dapat menyebar ke organ lain dan menjadi sulit diatasi dengan metode konvensional. Lutetium PSMA hadir sebagai solusi terapi radioaktif yang efektif bagi pasien kanker prostat stadium lanjut. Untuk memahami lebih lanjut mengenai terapi ini, dr. Febby Hutomo, Sp. KN (K), FANMB, dokter spesialis kedokteran nuklir konsultan nuklir onkologi RS Siloam MRCCC Semanggi akan menjelaskannya lebih lanjut.
Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir Konsultan Nuklir Onkologi RS Siloam MRCCC Semanggi, dr. Febby Hutomo, Sp. KN (K), FANMB
Apa Itu Lutetium PSMA?
Lutetium PSMA adalah terapi radioaktif yang menargetkan molekul spesifik di sel kanker prostat. Lutetium-177 yang digunakan dalam terapi ini memiliki kemampuan untuk mengikat PSMA (Prostate-Specific Membrane Antigen), yaitu protein yang banyak ditemukan pada permukaan sel kanker prostat. Setelah masuk ke dalam tubuh, Lutetium-177 akan mengikat PSMA dan memberikan radiasi langsung ke sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Terapi ini menawarkan pendekatan yang lebih spesifik dibandingkan metode pengobatan lainnya, seperti kemoterapi atau terapi hormon, yang dapat berdampak luas terhadap sel-sel tubuh lainnya. Oleh karena itu, Lutetium PSMA dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dengan efek samping yang lebih minimal.
Kapan Lutetium PSMA Sebaiknya Dilakukan?
Berdasarkan panduan internasional, Lutetium PSMA digunakan pada pasien dengan kanker prostat yang telah menyebar (metastasis) dan tidak lagi merespons terapi hormon. Kondisi ini disebut sebagai metastatic castration-resistant prostate cancer (MCRPC). Dalam tahap ini, kanker telah berkembang menjadi lebih agresif dan membutuhkan pendekatan pengobatan yang lebih canggih.
“Lutetium merupakan pengobatan kanker prostat yang dilakukan ketika hormonal terapi sudah tidak bisa digunakan kepada pasien,” sebut dr. Febby. Dengan menggunakan terapi Lutetium PSMA, pasien yang sebelumnya mengalami keterbatasan pilihan terapi dapat memperoleh harapan baru. Terapi ini dapat memperlambat perkembangan kanker, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.
Keamanan Lutetium PSMA bagi Jaringan Sehat
Salah satu keunggulan utama Lutetium PSMA adalah keamanannya bagi jaringan sehat di sekitar kanker prostat. Berbeda dengan terapi radiasi eksternal yang dapat merusak jaringan di sekeliling area pengobatan, Lutetium PSMA hanya menargetkan sel kanker yang memiliki PSMA pada permukaannya. Hal ini membuat efek samping terhadap jaringan normal menjadi sangat minimal.
Efek samping yang mungkin muncul cenderung lebih ringan dibandingkan terapi konvensional, seperti kemoterapi. Beberapa pasien mungkin mengalami penurunan jumlah sel darah dalam jangka pendek, tetapi kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan terapi suportif.
“Secara keseluruhan, organ-organ yang biasanya rusak dengan pengobatan lain seperti kemoterapi, penggunaan Lutetium ini tepat sasaran sel kanker prostat dan memiliki risiko lebih kecil dari terapi lain,” sebut dr. Febby.
Proses dan Persiapan Sebelum Terapi Lutetium PSMA
Sebelum menjalani terapi Lutetium PSMA, pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan medis untuk memastikan kelayakan prosedur. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik oleh tim multidisiplin, tes laboratorium lengkap, dan pemindaian PET PSMA.
“Untuk penggunaan Lutetium pada pasien, perlu digarisbawahi bahwa patologi anatomi pasien harus jelas terlebih dahulu sebelum berlanjut ke PET PSMA untuk mengetahui sejauh mana penyebaran yang telah terjadi pada pasien,” ujar dr. Febby.
PET PSMA (Positron Emission Tomography - Prostate-Specific Membrane Antigen) adalah teknik pencitraan medis yang digunakan untuk mendeteksi kanker prostat yang memiliki ekspresi PSMA. PET PSMA bekerja dengan menyuntikkan zat radioaktif yang dapat mengikat PSMA pada permukaan sel kanker prostat. Setelah zat ini terakumulasi di area kanker, pemindaian PET akan menangkap sinyal radioaktif tersebut dan menghasilkan gambar yang menunjukkan lokasi kanker secara akurat.
Metode ini sangat penting dalam menentukan apakah seorang pasien dapat menjalani terapi Lutetium PSMA. Jika hasil PET PSMA menunjukkan adanya ekspresi PSMA yang cukup pada sel kanker, maka pasien dapat menjalani prosedur ini dengan potensi keberhasilan yang tinggi. Selain itu, PET PSMA juga membantu dokter dalam memantau perkembangan penyakit serta respons pasien terhadap terapi yang diberikan.
“Untuk selanjutnya, setelah PET PSMA dilakukan, pasien akan melakukan pemeriksaan darah, fisik, dan terakhir dalam assessment adalah apakah ada sumbatan dalam ginjal untuk mengetahui kondisi pasien,” lanjut dr. Febby.
Dokter Spesialis yang Terlibat dalam Prosedur Lutetium PSMA
Terapi Lutetium PSMA melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari beberapa dokter spesialis dengan peran masing-masing, yaitu:
• Spesialis Urologi: Bertanggung jawab dalam diagnosis dan evaluasi kanker prostat, termasuk menentukan apakah pasien memenuhi kriteria untuk terapi Lutetium PSMA.
• Spesialis Patologi Anatomi: Melakukan analisis jaringan kanker prostat guna memastikan karakteristik sel kanker serta adanya ekspresi PSMA yang cukup.
• Spesialis Kedokteran Nuklir: Berperan dalam pelaksanaan terapi Lutetium PSMA, mulai dari perencanaan dosis hingga pemantauan efek terapi.
• Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Onkologi: Memberikan pendekatan holistik dalam menangani pasien kanker prostat, terutama untuk mengelola efek samping dan memastikan kondisi pasien tetap optimal selama terapi berlangsung.
Kombinasi keahlian dari berbagai dokter spesialis ini memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang paling optimal dan sesuai dengan kondisi medisnya.
Bagaimana Lutetium PSMA Bekerja
Terapi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan Lutetium-177 melalui infus ke dalam tubuh pasien. Setelah masuk ke dalam aliran darah, Lutetium-177 akan mencari dan mengikat sel kanker prostat yang memiliki PSMA. Radiasi yang dilepaskan oleh Lutetium-177 akan merusak sel kanker dari dalam, menghentikan pertumbuhan dan perkembangannya.
Prosedur ini dilakukan di ruang khusus yang telah dirancang sesuai standar keamanan kedokteran nuklir. Setelah prosedur selesai, pasien dapat langsung pulang tanpa perlu menjalani isolasi khusus, karena kadar radiasi yang ditinggalkan di dalam tubuh sangat kecil dan tidak berbahaya bagi orang lain.
Perawatan Pascatindakan dan Hasil yang Diharapkan
Setelah menjalani terapi Lutetium PSMA, pasien tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, mereka dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum agar hasil terapi lebih optimal. Evaluasi terhadap keberhasilan terapi biasanya dilakukan setelah siklus ketiga, yaitu sekitar 4-6 minggu setelah prosedur terakhir.
Pada umumnya, terapi ini terdiri dari tiga siklus yang diberikan dengan jarak waktu 4-6 minggu di antara setiap sesi. Pasien mulai merasakan perbaikan kondisi setelah siklus terakhir, dan hasilnya akan dievaluasi oleh tim medis.
“Perawatan untuk pasien sebetulnya dirawat karena kondisi umumnya, bukan karena paparan radiasinya. Hal ini perlu dijelaskan terlebih dahulu. Beberapa pasien mungkin mengalami efek samping pada sumsum tulang belakang, atau anemia, hal tersebutlah yang perlu perawatan lebih lanjut,” sebut dr. Febby.
Prognosis dan Tingkat Keberhasilan Lutetium PSMA
Keberhasilan terapi Lutetium PSMA bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis sel kanker prostat, skor Gleason (indikator agresivitas kanker), serta jumlah dan lokasi metastasis. Studi menunjukkan bahwa terapi ini dapat memperpanjang harapan hidup pasien, terutama bagi mereka yang tidak lagi merespons terapi konvensional.
Jika terjadi kekambuhan, terapi Lutetium PSMA dapat diulang dengan jarak waktu 6-8 minggu, tergantung pada kondisi pasien. Oleh karena itu, terapi ini memberikan fleksibilitas bagi pasien dalam menangani kanker prostat stadium lanjut.
“Jadi efek dari Lutetium PSMA ini rata-rata kita dapat melihatnya setelah 3 siklus (dalam 1 siklus waktunya 6-8 minggu),” ujar dr. Febby.
Fasilitas Lutetium PSMA di RS Siloam MRCCC Semanggi
Grup RS Siloam, khususnya RS Siloam MRCCC Semanggi, telah dilengkapi dengan fasilitas kedokteran nuklir yang canggih untuk mendukung prosedur Lutetium PSMA. Dengan adanya peralatan modern dan tim medis yang berpengalaman, pasien dapat menjalani terapi ini dengan aman dan nyaman.
Dibandingkan dengan rumah sakit lain, RS Siloam MRCCC Semanggi memiliki keunggulan dalam layanan kedokteran nuklir, dengan fasilitas yang dirancang untuk mendukung prosedur Lutetium PSMA secara optimal. Pasien yang membutuhkan terapi ini dapat berkonsultasi langsung dengan tim spesialis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Halaman Selanjutnya
Efek samping yang mungkin muncul cenderung lebih ringan dibandingkan terapi konvensional, seperti kemoterapi. Beberapa pasien mungkin mengalami penurunan jumlah sel darah dalam jangka pendek, tetapi kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan terapi suportif.