Jakarta, VIVA – Siapa yang tidak mengenal Jusuf Hamka? Sosok pengusaha sukses yang dijuluki "Raja Jalan Tol" ini dikenal luas di Indonesia karena mengelola sejumlah jalan tol, termasuk ruas Cawang–Tanjung Priok, yang sudah dibangun sejak tahun 1990 dan menjadi jalur vital di Jakarta.
Dengan kekayaan yang sangat besar, banyak yang mengira Jusuf Hamka pasti melihat uang sebagai ukuran utama kesuksesan. Tapi ternyata tidak demikian. Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram, Jusuf Hamka menyampaikan pandangan yang cukup mengejutkan namun sangat bijak tentang apa itu sebenarnya orang kaya.
Politikus sekaligus pengusaha Jusuf Hamka.
“Kita nggak perlu kaya, yang penting kita dihormatin, disayang orang. Orang kaya apa sih? Bukan karena duitnya, orang kaya adalah orang yang paling sehat dan tidak punya utang, itu orang kaya,” ucapnya yang dikutip dari Instagram @@pembasmi.kehaluan.reall pada Senin, 5 Mei 2025.
Jusuf Hamka juga menambahkan bahwa selama seseorang masih memiliki utang, apalagi utang bank, maka sejatinya orang tersebut belum bisa disebut kaya.
“Karena kita belum kaya selama masih punya utang di bank, belum kaya,” tambahnya lagi menegaskan.
Pengusaha Tionghoa Muslim Jusuf Hamka.
Pernyataan ini datang dari seseorang yang memiliki pendapatan fantastis dari bisnis jalan tolnya. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp6 miliar, dengan keuntungan bersih mencapai Rp3 miliar atau sekitar 55 persen. Namun, kekayaan tersebut tak lantas membuatnya menilai segalanya dari uang semata.
Bagi Jusuf Hamka, nilai seorang manusia bukan dari saldo di rekening, melainkan dari kondisi tubuh dan pikiran yang sehat serta terbebas dari tekanan akibat utang. Menurutnya, rasa damai dan kesehatan jauh lebih bernilai dibanding sekadar angka besar di rekening.
Pernyataan tersebut pun memicu berbagai reaksi di media sosial. Banyak netizen yang setuju, tapi tak sedikit juga yang memberikan komentar kritis.
“Ini kata orang yang punya duit banyak yah.”
“Ta.. tapi kalo kita gak kaya malah gak dihormati pak, selalu diremehkan, dan itu fakta.”
“Biasanya yang disayang dan dihormati itu yang kaya.”
“ini kata orang yang punya jalan tol.”
Halaman Selanjutnya
Bagi Jusuf Hamka, nilai seorang manusia bukan dari saldo di rekening, melainkan dari kondisi tubuh dan pikiran yang sehat serta terbebas dari tekanan akibat utang. Menurutnya, rasa damai dan kesehatan jauh lebih bernilai dibanding sekadar angka besar di rekening.