Jakarta, VIVA – Di tengah riuhnya pasar kecantikan yang terus bertumbuh dan bertransformasi, Sensatia, merek skincare alami asal Bali, menandai perjalanannya yang ke-25 tahun dengan langkah penting.
Sensatia melakukan rebranding besar-besaran untuk menyelaraskan ulang identitas merek demi menjawab tuntutan zaman dan konsumen yang semakin cerdas.
Transformasi ini bukan sekadar perubahan tampilan luar. Ia merupakan deklarasi nilai dan arah baru, yang kini berakar pada tiga pilar utama: Clean Ingredients, Clean Environment, dan Clean Business.
Dengan ini, Sensatia mempertegas komitmennya terhadap transparansi formulasi, keberlanjutan lingkungan, dan etika dalam bisnis.
Mengapa Sensatia Rebranding?
Dalam industri kecantikan yang makin padat dan kompetitif, Sensatia memilih untuk tidak sekadar mengikuti arus. Mereka mengambil jalur yang lebih autentik, yakni membangun kepercayaan lewat transparansi bahan, kemasan ramah lingkungan, dan praktik bisnis yang etis.
Menurut data dari YCP Solidiance, konsumen kecantikan saat ini lebih kritis. Mereka mencari produk yang tak hanya aman dan jelas kandungannya, tetapi juga punya nilai-nilai keberlanjutan.
Generasi Z, misalnya, sangat mengadopsi tren “skinimalism” yakni rutinitas perawatan kulit yang ringkas, efektif, dan tetap peduli pada lingkungan.
Dari “Botanicals” Menjadi “Sensatia” Saja
Sebagai bagian dari transformasi ini, nama “Sensatia Botanicals” disederhanakan menjadi “Sensatia”. Perubahan nama ini bertujuan untuk menciptakan citra merek yang lebih ringkas, relevan, dan inklusif bagi audiens global tanpa mengorbankan filosofi keberlanjutan yang sudah menjadi DNA perusahaan sejak awal.
Perubahan juga terlihat dari desain logo dan kemasan baru yang tampil lebih berani dan modern. Warna-warna earthy tetap dipertahankan untuk merefleksikan akar alamiah produk-produk Sensatia, namun kini dikemas dengan nuansa yang lebih dinamis dan menyapa konsumen lintas generasi.
Inovasi Produk untuk Generasi Muda
Rebranding ini juga diiringi dengan peluncuran produk-produk baru yang menyasar kebutuhan konsumen muda, khususnya Generasi Z dan remaja.
Salah satunya adalah lini Cica & Mugwort Teen Skincare Collection, yang diformulasikan untuk kulit berjerawat dan sensitif, masalah umum yang dihadapi remaja.
Selain itu, Sensatia juga merilis kemasan isi ulang sebagai upaya konkret mengurangi limbah plastik dan memperkuat posisi mereka sebagai merek yang peduli terhadap bumi.
Ekspansi Pasar dan Komitmen Lingkungan
Tidak hanya fokus pada transformasi dalam negeri, Sensatia juga mulai mengekspansi pasar internasional. Pada tahun 2024, mereka membuka dua toko ritel di Malaysia sebagai langkah awal memperluas jangkauan ke konsumen Asia Tenggara.
Di sisi lain, mereka tetap menjalankan misi lingkungan dengan melakukan kegiatan penghijauan seperti menanam ribuan pohon di Karangasem, Bali, serta menerapkan panel surya di fasilitas produksi yang kini menyuplai lebih dari 70% kebutuhan listrik.
Menjawab Harapan Konsumen Baru
Dengan rebranding ini, Sensatia ingin menjawab harapan konsumen yang tak lagi hanya membeli karena hasil produk, tetapi juga karena cerita, nilai, dan tanggung jawab sosial merek tersebut.
Pihak manajemen Sensatia menyatakan bahwa selama 25 tahun, mereka telah berupaya menghadirkan produk yang tidak hanya efektif, tetapi juga dibuat dengan transparansi dan integritas.
Kini, komitmen itu diperkuat untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin sadar akan dampak dari setiap produk yang mereka gunakan.
Halaman Selanjutnya
Sebagai bagian dari transformasi ini, nama “Sensatia Botanicals” disederhanakan menjadi “Sensatia”. Perubahan nama ini bertujuan untuk menciptakan citra merek yang lebih ringkas, relevan, dan inklusif bagi audiens global tanpa mengorbankan filosofi keberlanjutan yang sudah menjadi DNA perusahaan sejak awal.