Unggah Foto Kontroversi Jadi Paus, Donald Trump Banjir Kritikan

3 hours ago 1

Senin, 5 Mei 2025 - 09:35 WIB

Washington, VIVA – Presiden AS Donald Trump menuai kritik dari sejumlah umat Katolik setelah mengunggah gambar dirinya sebagai Paus yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Gambar tersebut, yang dibagikan oleh akun media sosial resmi Gedung Putih, muncul saat umat Katolik berduka atas kematian Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April, dan bersiap untuk memilih Paus berikutnya.

Donald Trump Unggah Foto Pakai AI Jadi Paus Berikutnya (Doc: BBC Internasional)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Melansir dari BBC Internasional, Senin 5 Mei 2025, konferensi Katolik Negara Bagian New York menuduh Trump mengejek iman.

Unggahan tersebut pun muncul beberapa hari setelah ia bercanda kepada media bahwa, "Saya ingin menjadi Paus."

Trump bukanlah presiden pertama yang dituduh menyinggung iman Katolik. Mantan Presiden AS Joe Biden, seorang Katolik, juga menimbulkan kemarahan setahun yang lalu ketika ia membuat tanda salib pada rapat umum pro-aborsi di Florida.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni menolak menjawab pertanyaan tentang unggahan Trump selama jumpa pers dengan wartawan pada Sabtu, 4 Mei 2025.

Vatikan tengah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan konklaf untuk memilih pengganti Fransiskus yang akan dimulai pada hari Rabu, 7 Mei 2025.

Gambar yang diunggah Trump pada Jumat malam memperlihatkan dirinya mengenakan jubah putih dan mitra runcing, yang secara tradisional dikenakan oleh seorang uskup.

Ia juga mengenakan salib besar di lehernya, dan jarinya diangkat, dengan ekspresi wajah yang serius.

Konferensi Katolik Negara Bagian New York, yang mewakili para uskup di New York, mengkritik gambar tersebut melalui X.

"Tidak ada yang pintar atau lucu tentang gambar ini, Tuan Presiden," tulis kelompok tersebut.

"Kami baru saja menguburkan Paus Fransiskus terkasih kami dan para kardinal akan memasuki konklaf yang khidmat untuk memilih pengganti baru Santo Petrus. Jangan mengejek kami."

Mantan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, juga mengecam unggahan Trump.

"Ini adalah gambar yang menyinggung orang beriman, menghina lembaga, dan menunjukkan bahwa pemimpin dunia sayap kanan senang bercanda," tulis Renzi dalam bahasa Italia di X.

Ilustrasi Vatikan (Doc: AP Photo)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Namun, Gedung Putih menolak segala anggapan bahwa presiden dari Partai Republik itu mengolok-olok kepausan.

"Presiden Trump terbang ke Italia untuk memberi penghormatan kepada Paus Fransiskus dan menghadiri pemakamannya, dan dia telah menjadi pejuang setia bagi umat Katolik dan kebebasan beragama," kata sekretaris pers Karoline Leavitt.

Kecaman terus berlanjut pada hari Minggu, ketika Uskup Agung New York Timothy Dolan, yang telah bersahabat dengan Trump selama bertahun-tahun mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak menyukai gambar tersebut.

"Itu tidak bagus," katanya, setelah menghadiri Misa di Roma.

"Saya harap dia tidak ada hubungannya dengan itu."

Beralih ke bahasa Italia, dia menyebutnya "brutta figura", frasa yang berarti kesan buruk atau memalukan.

Ketika ditanya apakah Gedung Putih harus menghapus gambar itu dan meminta maaf, ia berkata lagi-lagi dalam bahasa Italia "siapa tahu" dan menolak berbicara lebih jauh mengenai hal itu.

Halaman Selanjutnya

Vatikan tengah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan konklaf untuk memilih pengganti Fransiskus yang akan dimulai pada hari Rabu, 7 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |