Jakarta, VIVA – Kekhawatiran sejumlah pihak dari sisi generasi muda Tanah Air, yang ditakutkan akan menjadi buruh digital ketimbang inovator, terkait isu merger Grab dengan PT Gojek Tokopedia atau GoTo.
Ferry Irwandi, yang juga seorang konten kreator, mengaku resah terkait kabar merger tersebut. Keresahan pendiri Malaka Project adalah pada faktor generasinya, yang dia khawatirkan akan menjadi buruh digital. Bukan sebagai sumber daya yang inovator.
“Tanpa pemain lokal yang kuat di sektor teknologi, kita tidak punya daya tawar untuk mendorong perlindungan data pengguna. Dan tidak punya wadah untuk meningkatkan kapasitas generasi baru buat jadi inovator di masa depan. Yang ada kita cuma jadi buruh digital. Ngasih tenaga, ngasih waktu, ngasih data, tapi gak punya kuasa,” ungkap Ferry seperti dikutip dari kanal youtube Malaka Project.
Lebih lanjut dia menjelaskan, berkembang industri membutuhkan modal dalam berbagai bentuk termasuk pengalaman pengguna. Dengan begitu, setiap produk lokal yang sedang berkembang tetapi diambi pemain asing, maka tak lagi ada kesempatan anak negeri untuk membangun sendiri.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, sebelumnya khawatir kabar merger ini memicu pesimisme pada kemampuan start up lokal bersaing mandiri tanpa proteksi kebijakan. Bila GoTo sebagai simbol keberhasilan start up Indonesia lalu ada merger, dominasi asing makin kuat pada sektor digital strategis.
“Pemerintah harus bersikap proaktif dan hati-hati, menjadi wasit bukan hanya penonton,” papar Josua saat dihubungi media Selasa 20 Mei 2025.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan GoTo R.A. Koesoemohadiani membenarkan adanya penawaran dari sejumlah pihak. Namun Diani, demikian kerap disapa, menolak membuka identitas pihak yang terlibat.
"Dari waktu ke waktu, Perseroan menerima berbagai penawaran dari berbagai pihak. Hal ini bersifat rahasia. Perusahaan menilai kerahasiaan identitas perlu dijaga karena sifat rencananya tidak mengikat dan masih dalam tahap yang sangat awal. Lebih dari itu, wacana terkait merger tersebut kerap disampaikan secara informal, baik secara langsung maupun tidak langsung,” seperti tertera dalam keterbukaan informasi BEI, Senin 19 Mei 2025.
Bank Mandiri Diakui The Asian Banker sebagai The Best Transaction and The Best Trade Finance Bank in Indonesia
Bank Mandiri menyabet dua penghargaan bergengsi sebagai Best Transaction Bank in Indonesia dan Best Trade Finance Bank in Indonesia dari ajang The Asian Banker (TAB).
VIVA.co.id
23 Mei 2025