Jakarta, VIVA – Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang sering disalahartikan sebagai jerawat biasa atau iritasi ringan. Namun, dampaknya jauh lebih kompleks dan sering kali memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Ciri khas dari rosacea adalah kulit wajah yang memerah secara tiba-tiba, munculnya benjolan kecil seperti jerawat, serta pembuluh darah halus yang tampak di permukaan kulit.
Di seluruh dunia, jutaan orang mengalami masalah kulit rosacea, dan banyak dari mereka tidak menyadari bahwa kondisi tersebut bisa dikelola dengan baik melalui perawatan harian yang tepat. Berikut panduan lengkap bagi kamu yang ingin memahami rosacea secara menyeluruh serta menerapkan perawatan harian yang sesuai untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan. Scroll yuk!
Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang utamanya menyerang area wajah seperti pipi, hidung, dagu, dan dahi. Penyakit ini ditandai dengan wajah yang sering tampak memerah (flushing), munculnya benjolan merah, serta rasa panas atau terbakar pada kulit.
Ada beberapa jenis rosacea, yaitu:
- Erythematotelangiectatic Rosacea: kemerahan wajah kronis dan pembuluh darah terlihat.
- Papulopustular Rosacea: mirip jerawat, disertai benjolan dan pustula.
- Phymatous Rosacea: penebalan kulit, paling umum pada hidung (rhinophyma).
- Ocular Rosacea: menyerang mata, menyebabkan iritasi dan kemerahan.
Meski penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, rosacea bukanlah penyakit menular. Namun, penting untuk mengenalinya lebih dini agar penanganannya lebih efektif.
Penyebab dan Faktor Pemicu (Triggers) Rosacea
Rosacea dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Beberapa ahli percaya bahwa faktor genetik, imunitas tubuh, dan reaksi abnormal terhadap mikroorganisme pada kulit (seperti Demodex atau Helicobacter pylori) berperan dalam memicu kondisi ini.
Namun yang paling penting bagi penderita rosacea adalah mengenali trigger yang memperburuk kondisi kulit mereka. Beberapa pemicu umum rosacea antara lain:
- Makanan pedas
- Minuman beralkohol (terutama anggur merah)
- Paparan sinar matahari langsung
- Suhu ekstrem (dingin atau panas)
- Stres dan emosi yang kuat
- Produk skincare dengan kandungan keras
Membuat "rosacea diary" atau catatan pemicu bisa sangat membantu dalam mengelola gejala. Dengan mengetahui pemicu spesifik, kamu bisa lebih mudah menghindarinya dan menjaga stabilitas kondisi kulit.
Prinsip Dasar Perawatan Harian Kulit dengan Rosacea
Perawatan harian yang konsisten dan lembut sangat krusial dalam mengendalikan rosacea. Berikut adalah prinsip dasar yang bisa diikuti:
- Gunakan pembersih wajah yang lembut
Hindari sabun wajah yang mengandung deterjen keras atau parfum. Pilih gentle cleanser dengan pH seimbang yang tidak mengikis lapisan pelindung kulit.
- Pelembap non-komedogenik dan bebas alkohol
Kulit dengan rosacea cenderung kering dan sensitif. Gunakan pelembap yang ringan, bebas parfum, dan mengandung bahan menenangkan seperti ceramide, panthenol, atau aloe vera.
Paparan sinar UV adalah salah satu pemicu rosacea paling umum. Gunakan tabir surya ber-SPF minimal 30 yang berlabel "broad-spectrum" dan ramah untuk kulit sensitif, seperti sunscreen berbahan zinc oxide atau titanium dioxide.
- Hindari eksfoliasi berlebihan
Scrub wajah fisik bisa memperparah iritasi. Gantilah dengan eksfoliasi ringan berbasis enzim atau gunakan dengan frekuensi yang sangat jarang.
Konsistensi adalah kunci. Jangan mudah tergoda dengan tren skincare tanpa memahami reaksi kulitmu sendiri.
Rekomendasi Produk dan Kandungan yang Aman untuk Rosacea
Memilih produk yang tepat sangat penting untuk mencegah flare-up. Beberapa kandungan yang aman dan bahkan membantu mengurangi gejala rosacea antara lain:
- Niacinamide: mengurangi kemerahan dan meningkatkan fungsi skin barrier
- Azelaic acid: mengurangi peradangan dan benjolan
- Ceramide: menjaga kelembapan kulit
- Centella Asiatica: menenangkan iritasi dan mempercepat penyembuhan
Sebaliknya, hindari kandungan berikut:
- Alkohol denat
- Parfum buatan
- Menthol, eucalyptus oil
- Retinoid (jika belum terbiasa)
Contoh produk yang banyak direkomendasikan dermatolog:
- Cetaphil Gentle Skin Cleanser
- La Roche-Posay Toleriane
- Avene Antirougeurs Fort
- EltaMD UV Clear SPF 46
Konsultasikan dengan dermatologis sebelum mencoba produk baru, terutama jika kondisi rosacea sedang aktif.
Tips Gaya Hidup untuk Mengurangi Gejala Rosacea
Selain skincare, pola hidup juga berperan penting. Berikut beberapa tips gaya hidup untuk mendukung pengelolaan rosacea:
- Manajemen stres: Lakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar istirahat cukup. Stres adalah salah satu pemicu rosacea yang paling sering terabaikan.
- Pola makan anti-inflamasi: Hindari makanan tinggi gula, MSG, dan olahan. Fokus pada buah, sayuran hijau, ikan berlemak, dan probiotik.
- Jaga suhu tubuh: Hindari paparan suhu ekstrem, mandi air hangat (bukan panas), dan gunakan pakaian pelindung saat cuaca ekstrem.
- Gunakan humidifier: Terutama di ruangan ber-AC atau saat musim dingin.
- Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari bisa berdampak besar bagi stabilitas kulit.
Jika rosacea terus memburuk meski sudah melakukan perawatan harian, sebaiknya segera konsultasikan ke dermatologis. Penanganan profesional akan sangat membantu, apalagi untuk rosacea tipe papulopustular atau ocular.
Opsi perawatan medis:
- Topikal: seperti metronidazole, ivermectin, azelaic acid.
- Oral: antibiotik seperti doxycycline untuk kasus parah.
- Terapi laser: untuk mengurangi pembuluh darah yang tampak dan kemerahan kronis.
- Dermatolog juga bisa membantumu mengenali perbedaan antara rosacea dan kondisi lain seperti dermatitis atau jerawat biasa.
Halaman Selanjutnya
Penyebab dan Faktor Pemicu (Triggers) Rosacea